banner 728x90

GPPRI Minta APH Usut Proyek Stadion Mini Terkesan Asal Jadi

Bengkulu, Delik Online – Polemik proyek pembangunan stadion mini tahun anggaran 2023 banyak meninggalkan masalah dan kembali menjadi bola panas. Pasalnya Gerakan Pemantau Pembangunan Republik Indonesia (GPPRI) Provinsi Bengkulu mendesak agar aparat penegak hukum (APH) mengusut proyek stadion mini terkhusus di wilayah Bengkulu Utara senilai Rp. 767 juta yang pengerjaannya terkesan asal jadi.

“APH harus segera turun tangan mengusut dugaan proyek stadion mini yang bermasalah di wilayah Bengkulu Utara itu. Sebab tidak menutupkemungkinan terjadi di kabupaten lain. Karena proyek yang total anggarannya miliaran rupiah untuk pembangunan di 5 titik wilayah kabupaten yang berbeda itu akan terlihat nanti ketika diperiksa keseluruhan,” terang Ketua Gerakan Pemantau Pembangunan Republik Indonesia (GPPRI) Provinsi Bengkulu, Merdeka Efrianto kepada media ini, Rabu (27/3/2024).

banner 728x90


Diketahui, program pembangunan stadion mini yang ada di Dispora Provinsi merupakan program Gubernur Bengkulu demi mendukung penuh giat dunia olahraga persepakbolaan. Untuk itu, ditegaskan Jef Lintang sapaan akrab Merdeka Efrianto, bahwa program yang telah berjalan tersebut semestinya harus dikawal ketat, agar tidak menimbulkan kesan proyek pembangunan stadion mini mubazir.
“Karena buat apa kalau dibangun dengan biaya anggaran yang tidak sedikit, namun proyek itu malah dibuat asal jadi. Seolah-olah program ini hanya untuk mwncari keuntungan oknum tertentu saja. Maka kita minta APH untuk turun tangan segera mengusut proyek itu, agar clear,” bebernya.

Sementara terkait hal itu, hingga berita ini diturunkan masih terus mencoba konfirmasi dengan Kepala Dispora Provinsi Bengkulu, Ika Joni Ikhwan, SE, MM.


Dilansir sebelumnya, proyek pembangunan stadion mini dari anggaran tahun 2023 di APBD Provinsi Bengkulu Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Bengkulu
total senilai Rp. 3,7 Miliar untuk lima lokasi pembangunan yakni wilayah Bengkulu Utara, Seluma, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong, dan Kaur mendapat sorotan. Pasalnya proyek pembangunan stadion mini di Bengkulu Utara terkesan asal jadi.

Dari hasil investigasi jurnalis dilapangan, pembangunan stadion mini di wilayah Bengkulu Utara senilai Rp. 767 juta terkesan asal jadi, tampak terlihat bangunan pagar tanpa pondasi, sedangkan tempat duduk penonton retak, serta termasuk dinding bangunan pagar juga tampak retak. Bahkan rumput stadion juga terlihat juga tak terawat.

“Buat apa di bangun dengan biaya besar, tapi kondisinya seperti tidak terawat  saja stadion ini. Ini kita yakin dalam setahun ini kondisinya makin parah,” ujar Yogi warga sekitar Giri Mulya di Kabupaten Bengkulu Utara.

Yogi juga menambahkan, sebaiknya belajar dari pengalaman Dispora Provinsi Bengkulu harus mengawasi ketat pembangunan proyek stadion mini, lantaran kondisi pembangunan stadion mini ini terkesan asal jadi.

“Tidak tampak kesan elegannya bangunan stadion mini ini. Padahal biaya bangunannya saja satu stadion itu kisaran Rp. 700 juta sampai Rp. 800 jutaan. Seharusnya pengawasan ketat dilakukan dilapangan, supaya tidak asal jadi proyek dikerjakan kontraktor,” jelasnya.(red)

banner 728x90
banner 728x90

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

banner 728x90
error: Content is protected !!